OSkQy5jRfLoe3ZSC_s3lf4N5a18 zetyo's blog: Pendapat Maradona Tentang Kekalahan Argentina

07 Juli 2010

Pendapat Maradona Tentang Kekalahan Argentina

Diego Maradona (www.telegraph.co.uk)
Cape Town, (tvOne)

Takluknya Argentina atas Jerman di ajang perempat final Piala Dunia 2010 tampaknya menjadi pukulan teramat berat bagi sang pelatih Diego Maradona. Ia mengungkapkan, kekalahan telak Argentina 0-4 Jerman merupakan hari yang terberat dalam hidupnya.

"Hari ini, menjelang usia saya 50 tahun pada 30 Oktober mendatang, ini merupakan hal terberat yang pernah saya alami," ujar Maradona seperti dilansir ANTARA, Sabtu (4/7).
"Ini (seperti) sebuah tinju dari Muhammad Ali. Saya tidak memiliki kekuataan untuk melakukan apa pun."

"Hari saat saya berhenti bermain bola kemungkinan serupa tetapi (kekalahan) ini terasa lebih berat," ungkap Maradona setelah kekalahan terburuk Argentina di putaran final Piala Dunia sejak Argentina ditekuk 6-1 oleh Cekoslowakia pada 1958.

Maradona mengatakan dia tidak dapat segera membicarakan mengenai masa depannya setelah timnya kembali gagal mencapai babak empat besar atau semi final Piala Dunia.

Mereka belum pernah sampai ke babak itu lagi sejak 1990, tahun saat dia melepas Piala Dunia dalam babak final di Italia setelah menjuarai turnamen itu empat tahun sebelumnya saat dia menjadi kapten.

"Saya harus berpikir dengan hati-hati mengenai masa depan ... saya harus berbicara dengan keluarga saya, para pemain, ada banyak hal yang harus dibicarakan," tutur Maradona.

Dengan suatu bayangan bahwa masa depannya belum jelas, Maradona mengatakan: "Ini bukan lah akhir yang diharapkan (bagi kami), tetapi siapa pun yang sudah terlanjur masuk harus melanjutkan jalan ini yang merupakan satu hal yang disukai Argentina."

"Saya berterima kasih (kepada para pemain dan staf pelatihan) atas kerja keras yang sudah mereka lakukan, itu saja. Saya tidak meau membicarakan tentang masa depan," ujar Maradona, yang muncul dari ruang ganti dengan wajah yang dirundung murung.

Dia mengatakan dia tidak meragukan bahwa timnya telah bermain sebagaimana memang harus mereka lakukan, kendati mereka sering terbentur dengan gaya permainan Jerman yang yang jauh lebih tajam dan cepat.

"Saya menyadari sebagai pelatih dan pemain bahwa sepak bola yang disukai rakyat (Argentina) adalah yang seperti ini, dengan berusaha secara permanen, bermain, berputar. Saya kira Argentina tidak memiliki gaya yang lain," tambahnya.

Maradona, yang mulai melatih timnas pada akhir 2008, telah membuat timnas Argentina menang dalam 18 pertandingan dan kalah dalam enam pertandingan sebagai pelatih walaupun mayoritas kekalahan menimbulkan kekecewaan dalam babak kualifikasi tahun lalu. (Ant)
as

Tidak ada komentar:

Posting Komentar