OSkQy5jRfLoe3ZSC_s3lf4N5a18 zetyo's blog: 2012-03-11

16 Maret 2012

Asal-usul bank Syariah

SEJARAH

Latar belakang
Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan fundamentalis. Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung hingga tahun 1967, dan saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini,yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan industri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan yang didapat dengan para penabung.

Masih di negara yang sama, pada tahun 1971, Nasir Social bank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga. Walaupun dalam akta pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama maupun syariat islam.

Islamic Development Bank kemudian berdiri pada tahun 1974 disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam, walaupun utamanya bank tersebut adalah bank antar pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara-negara anggotanya. IDB menyediakan jasa finansial berbasis fee dan profit sharing untuk negara-negara tersebut dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah islam.

Dibelahan negara lain pada kurun 1970-an, sejumlah bank berbasis islam kemudian muncul. Di Timur Tengah antara lain berdiri Dubai Islamic Bank (1975), Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979). Di Pasifik, Phillipine Amanah Bank didirikan tahun 1973 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahun 1983 berdiri Muslim Pilgrims Savings Corporationyang bertujuan membantu mereka yang ingin menabung untuk menunaikan ibadah haji.

Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bank ini sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikandana kepada bank ini dan pada periode 1999-2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba.Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur dalam Undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.

Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero).

Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah.

Prinsip perbankan syariah

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.

Beberapa prinsip/ hukum yang dianut oleh sistem perbankan syariah antara lain:
Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.
Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.
Islam tidak memperbolehkan “menghasilkan uang dari uang”. Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik.
Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.
Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah.

Produk perbankan syariah
Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis syariah antara lain:

Jasa untuk peminjam dana,
mudharabah adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.
Musyarokah (Joint Venture), konsep ini diterapkan pada model partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur tangan.
Murobahah yakni penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya angsuran=harga pokok ditambah margin yang disepakati. Contoh:harga rumah, 500 juta, margin bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang dibayar nasabah peminjam ialah 600 juta dan diangsur selama waktu yang disepakati diawal antara Bank dan Nasabah.
Takaful (asuransi islam)

Jasa untuk penyimpan dana
Wadi’ah adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah Bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah.
Deposito Mudhorobah, nasabah menyimpan dana di Bank dalam kurun waktu yang tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.

Tantangan Pengelolaan Dana

Laju pertumbuhan perbankan syariah di tingkat global tak diragukan lagi. Aset lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar dollar AS, tumbuh rata-rata lebih dari 15 persen per tahun. DiIndonesia, volume usaha perbankan syariah selama lima tahun terakhir rata-rata tumbuh 60 persen per tahun. Tahun 2005, perbankan syariah Indonesia membukukan laba Rp 238,6 miliar, meningkat 47 persen dari tahun sebelumnya. Meski begitu, Indonesia yang memiliki potensi pasar sangat luas untuk perbankan syariah, masih tertinggal jauh di belakang Malaysia.

Tahun lalu, perbankan syariah Malaysia mencetak profit lebih dari satu miliar ringgit (272 juta dollar AS). Akhir Maret 2006, aset perbankan syariah di negeri jiran ini hampir mencapai 12 persen dari total aset perbankan nasional. Sedangkan diIndonesia, aset perbankan syariah periode Maret 2006 baru tercatat 1,40 persen dari total aset perbankan. Bank Indonesia memprediksi, akselerasi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia baru akan dimulai tahun ini.

Implementasi kebijakan office channeling, dukungan akseleratif pemerintah berupa pengelolaan rekening haji yang akan dipercayakan pada perbankan syariah, serta hadirnya investor-investor baru akan mendorong pertumbuhan bisnis syariah. Konsultan perbankan syariah, Adiwarman Azwar Karim, berpendapat, perkembangan perbankan syariah antara lainakan ditandai penerbitan obligasi berbasis syariah atau sukuk yang dipersiapkan pemerintah.

Sejumlah bank asing di Indonesia, seperti Citibank dan HSBC, bahkan bersiap menyambut penerbitan sukuk dengan membuka unit usaha syariah. Sementara itu sejumlah investor dari negara Teluk juga tengah bersiap membeli bank-bank diIndonesia untuk dikonversi menjadi bank syariah. Kriteria bank yang dipilih umumnya beraset relatif kecil, antara Rp 500 miliar dan Rp 2 triliun. Setelah dikonversi, bank-bank tersebut diupayakan melakukan sindikasi pembiayaan proyekbesar, melibatkan lembaga keuangan global.

Penghimpunan dana

Selain investor asing, penghimpunan dana perbankan syariah dari dalam negeri akan didongkrak penerapan office-channeling yang didasari Peraturan BI Nomor 8/3/PBI/2006. Aturan ini memungkinkan cabang bank umum yang mempunyai unit usaha syariah melayani produk dan layanan syariah, khususnya pembukaan rekening, setor, dan tarik tunai.

Sampai saat ini, office channeling baru digunakan BNI Syariah dan Permata Bank Syariah. Sejumlah 212 kantor cabang Bank Permata di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Surabaya sudah dapat melayani produk dan layanan syariah sejak awal Maret lalu. Sementara tahap awal office channeling BNI Syariah dimulai 21 April 2006 pada 29 kantor cabang utama BNI di wilayah Jabotabek. Ditargetkan 151 kantor cabang utama BNI di seluruh Indonesia akan menyusul.

General Manager BNI Syariah Suhardi beberapa pekan lalu menjelaskan, untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan syariah, diluncurkan pula BNI Syariah Card. Kartu ini memungkinkan nasabah syariah menggunakan seluruh delivery channel yang dipunyai BNI, seluruh ATM BNI, ATM Link, ATM Bersama, dan jaringan ATM Cirrus International di seluruh dunia.

Hasil penelitian dan permodelan potensi serta preferensi masyarakat terhadap bank syariah yang dilakukan BI tahun lalu menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap perbankan syariah. Namun, sebagian besar responden mengeluhkan kualitas pelayanan, termasuk keterjangkauan jaringan yang rendah. Kelemahan inilah yang coba diatasi dengan office channeling.

Dana terhimpun juga akan meningkat terkait rencana pemerintah menyimpan biaya ibadah haji pada perbankan syariah. Dengan kuota 200.000 calon jemaah haji, jika masing-masing calon jemaah haji menyimpan Rp 20 juta, akan terhimpun dana Rp 4 triliun yang hanya dititipkan ke bank syariah selama sekitar empat bulan. Dana haji yang terhimpun dalam jumlah besar dalam waktu relatif pendek akan mendorong munculnya instrumen investasi syariah. Dana terhimpun itu bahkan cukup menarik bagi pebisnis keuangan global untuk meluncurkan produk investasi syariah.

Di sisi lain, suku bunga perbankan konvensional diperkirakan akan turun. Menurut Adiwarman, bagi hasil perbankan syariah yang saat ini berkisar 8-10 persen, membuat perbankan syariah cukup kompetitif terhadap bank konvensional. “Dengan selisih sekitar dua persen (dari tingkat bunga bank konvensional), orang masih tahan di bank syariah, tetapi lebih dari itu, iman bisa juga tergoda untuk pindah ke bank konvensional,” kata Adiwarman menjelaskan pola perilaku nasabah yang tidak terlalu loyal syariah.

Berdasarkan analisis BI, tren meningkatnya suku bunga pada triwulan ketiga tahun 2005 juga sempat membuat perbankan syariah menghadapi risiko pengalihan dana (dari bank syariah ke bank konvensional). Diperkirakan lebih dari Rp 1 triliun dana nasabah dialihkan pada triwulan ketiga tahun lalu. Namun, kepercayaan deposan pada perbankan syariah terbukti dapat dipulihkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang mencapai Rp 2,2 triliun pada akhir tahun. Kenaikan akumulasi dana pihak ketiga perbankan syariah merupakan peluang, sekaligus tantangan, karena tanpa pengelolaan yang tepat justru masalah akan datang.

Perbankan syariah sempat dituding “kurang gaul” dalam lingkungan pembiayaan karena sejumlah nasabah yang dianggap bermasalah pada bank konvensional justru memperoleh pembiayaan dari bank syariah. Akan tetapi, Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia Wahyu Dwi Agung meyakini, dengan sistem informasi biro kredit BI yang memuat data seluruh debitor, tudingan seperti itu tidak akan terjadi lagi.

Posisi rasio pembiayaan yang bermasalah (non-performing financings) pada perbankan syariah tercatat naik dari 2,82 persen pada Desember 2005 menjadi 4,27 persen Maret lalu. Rasio ini dinilai masih terkendali.

Kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan perbankan syariah dan ketersediaan produk investasi syariah tidak akan optimal tanpa promosi dan edukasi yang memadai tentang lembaga keuangan syariah. Amat dibutuhkan pula jaminan produk yang ditawarkan patuh terhadap prinsip syariah.

Arti Dari Jari Tangan

Hampir setiap orang dapat mengenali apakah seseorang di depannya homoseksual atau bukan hanya dari wajahnya. Temuan ini memperkuat pendapat bahwa pikiran bawah sadar manusia berperan penting dalam memandu perilakunya. Namun ternyata jari manusia dapat lebih mengungkap lebih jauh tentang hubungan erat perilaku "gay" seseorang.Percaya atau tidak, jari-jari tangan ternyata ada hubungannya dengan orientasi seksual seseorang.Baru-baru ini sebuah penelitian yang dilakukan Windy M Brown dan tim, menemukan bahwa ukuran jari berhubungan erat dengan ‘gay’ atau tidaknya seseorang.Dulu pernah ada mitos bahwa ukuran tinggi jari bisa menentukan normal atau tidaknya si pemilik jari, saat ini mitos diperkuat dengan penelitian Windy yang dimuat dalam Archieves of Sexual Behavior.


Menurut penelitian tersebut,
jika jari manis lebih tinggi daripada jari telunjuk, berarti si pemilik
cenderung memiliki lebih banyak hormon testoteron. Itu menandakan sifat hiperaktif, ageresif,
dan tidak suka hal-hal lamban.



Jika jari telunjuk lebih tinggi daripada jari manis, maka cenderung memiliki lebih banyak
hormon estrogen, yang artinya memiliki banyak sifat sensitif dan emosional.

Yang sangat menarik dalam penelitian Marry dan tim itu, ternyata kebanyakan orang yang
memiliki jari telunjuk dan jari manis yang sejajar adalah Biseksual (pria maupun wanita).
Penelitian ilmiah yang dilakukan Windy tersebut tak mengemukakan lebih lanjut secara spesfik mengapa demikian, namun bisa jadi kemungkinannya adalah karena tidak adanya tanda hormon dominan pada jari-jari tangan, baik testoteron maupun estrogen.

Apa Tipe Libido Anda??

Libido atau gairah seksual setiap orang tidak sama. Mengenali karakter libido cukup penting. Sebab, libido adalah satu di antara sejumlah faktor yang berperan menjaga keintiman hubungan suami-istri.
Sandra Pertot, seorang ahli terapi asal Australia, pun mencoba mengurai 10 tipe libido pada diri perempuan. "Sejumlah orang memiliki tipe libido gabungan. "Paling banyak adalah tipe erotik dan sensual," ujar Pertot, seperti dikutip dalam situs besthealthmag.ca.

Sensual
Pemilik tipe ini menganggap emosi yang dihasilkan dalam sebuah hubungan intim lebih penting dibandingkan gaya bercinta. Tipe ini cenderung sensitif karena sangat memainkan perasaan dalam persetubuhan.

Bergantung
Pemilik tipe ini menjadikan persetubuhan sebagai media mengungkap cinta. Tipe ini cenderung menjadikan hubungan seksual sebagai sarana untuk mengembalikan mood, atau sumber energi.

Tertekan
Pemilik tipe ini biasanya memiliki hasrat seksual yang besar. Namun, ia cenderung meredamnya karena khawatir tidak mendapat sambutan positif dari pasangan.

Lepas
Pemilik tipe ini sangat ekspresif. Ia tak ragu melakukan masturbasi demi memuaskan hasrat seksualnya.

Erotis
Pemilik tipe ini hanya akan mendapatkan senyawa dengan seseorang yang memiliki nafsu seksual tinggi. Ia cenderung menganggap seks sebagai hal penting dalam sebuah hubungan.

Pecandu
Pemilik tipe ini sangat sulit melawan godaan untuk bersetubuh, meskipun bukan dengan pasangannya sendiri. Ia perlu bantuan psikiater.

Reaktif
Pemilik tipe ini selalu berusaha melakukan segala cara demi membuat pasangannya merasa puas. Hasrat seksualnya semakin menggebu ketika melihat pasangannya merasa nikmat.

Hot
Pemilik tipe ini melihat hubungan sebagai sebuah kehidupan seks. Ia memiliki pandangan bahwa hubungan seks bisa dilakukan setiap hari, dimanapun, dan kapanpun.

Dingin
Pemilik tipe ini tak terlalu menganggap hubungan seksual sebagai hal penting. Bahkan ia tak peduli ketika tahu tak bisa berhubungan seks lagi. Ia memiliki ketertarikan yang rendah terhadap seks.

Kompulsif
Pemilik tipe ini sering mengalami kesulitan untuk membangun kenikmatan seksual meski dalam suasana spesial.

Apa Jadinya Jika Tak Pernah Potong Rambut?

Banyak orang berpikir rambut akan terus berkembang dan tumbuh tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Pada saat tertentu, sebagian dari akar rambut (sekitar 15 persen atau lebih) akan mengalami pertumbuhan hiatus (kosong).


Jika rambut mengalami pertumbuhan kosong lama-kelamaan akan rontok. Maka itu disarankan memotong rambut 1,5 bulan sampai 2 bulan dengan cukup memotong ujung rambut saja kalau tak ingin melakukan perombakan rambut seluruhnya.

Ciri khas dari struktur rambut manusia terdiri dari batang rambut yang menonjol dari kulit kepala dan akar rambut yang berada di dalam kantung atau tabung (follicle) di bawah permukaan kulit. Rambut adalah suatu jaringan mati dan terdiri atas keratin serta beberapa protein lainnya.

Folikel rambut adalah tabung yang membungkus bagian kecil dari dasar lapisan dermis. Sel di dasar folikel ini tumbuh dengan cepat untuk membentuk rambut manusia. Sel-sel dari dasar folikel ini akan mendorong ke atas dan mengeras sehingga mengalami pigmentasi, maka terbentuklah sehelai rambut di kepala. Proses ini akan terjadi berulang-ulang.

Diperkirakan ada waktu sekitar tiga bulan, tidak ada aktivitas di dalam folikel rambut. Ini berarti tidak ada pertumbuhan rambut pada waktu-waktu tertentu di dalam kulit kepala.

Sementara itu setiap hari seseorang pasti kehilangan rambutnya, baik karena proses yang normal atau karena adanya kerusakan. Rata-rata orang akan kehilangan sebanyak 50 sampai 100 helai rambut setiap harinya.

Seperti dikutip dari Howstuffworks, rambut di kepala biasanya tumbuh sekitar 0,5 inci (1,27 cm) per bulan dan dapat hidup rata-rata dua hingga enam tahun. Dari sini, dapat dibayangkan bahwa rata-rata rambut orang akan tumbuh tidak lebih dari 36 inci (91,44 cm) dalam waktu enam tahun. Jika sudah lebih dari enam tahun maka rambut tersebut tidak akan tumbuh lagi atau mati.

Meskipun, ada beberapa orang memiliki pertumbuhan rambut yang sedikit lebih cepat dan bisa melekat lebih lama di kulit kepala bahkan bisa mencapai panjang 5 kaki (154,2 cm). Tapi hal ini sangat jarang terjadi.

Disarankan seseorang memotong rambutnya 6 sampai 8 minggu sekali. Ini tergantung dari seberapa sering rambut tersebut mendapatkan perawatan yang dapat menyebabkan kerusakan, seperti di blow dry, diwarnai atau terlalu sering terkena matahari. Rambut yang dipotong tidak perlu banyak, cukup hanya seperempat inci (0,6 sampai 1 cm) saja ini berguna untuk mencegah kerusakan rambut.

Jika Anda memiliki pertumbuhan rambut kepala yang cepat, maka kemungkinan Anda akan memiliki rambut yang lebih panjang dibandingkan orang lain yang sama-sama tidak pernah di potong rambutnya.

Apa Itu Latah.....?????

A. Pengertian Latah

1. Menurut KBBI edisi ketiga, latah mempunyai arti ;

* Menderita sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain.
* Berkelakuan seperti orang gila, misalnya; karena kehilangan orang yang dicintai
* Meniru-niru sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang atau bangsa lain
* Mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh.

2. Menurut Dr. Rinrin R. Kaltarina, Psi.,M.Si., Latah adalah ucapan atau perbuatan yang terungkap secara tak terkendali setelah terjadinya reaksi kaget.
3. Latah adalah ucapan atau perbuatan yang terungkap atau tidak terkendali, pascareaksi kaget (starled reaction). Saat latah muncul yang berkuasa alam bawah sadar (subconcious).

B. Penyebab Latah
Ada beberapa teori yang menyebabkan timbulnya gangguan latah, yaitu;

* Teori Pemberontakan. Dalam kondisi latah, seseorang bisa mengucapkan hal-hal yang dilarang tanpa merasa bersalah. Gejala ini semacam gangguan tingkah laku. Lebih kearah obsesif karena ada dorongan yang tidak terkendali untuk mengatakan atau melakukan sesuatu.
* Teori Kecemasan. Gejala latah muncul karena yang bersangkutan memiliki kecemasan terhadap sesuatu tanpa ia sadari. Rata-rata, dalam kehidupan pengidap latah selalu terdapat tokoh otoriter, entah ayah atau ibu. Bisa jadi, latah merupakan jalan pemberontakannya terhadap dominan orang tua yang sangat menekan. Walau demikian tokoh otoriter tidak harus berasal dari lingkungan keluarga.
* Teori Pengondisian. Inilah yang disebut latah gara-gara ketularan. Seseorang mengidap latah karena dikondisikan oleh lingkungannya, misalnya gara-gara latah, seseorang merasa diperhatikan dan diperhatikan oleh lingkungan. Dengan begitu, latah juga merupakan upaya mencari perhatian. Latah semacam ini disebut ”latah gaul”.

Penyebab utama latah adalah kecemasan atau tertekan gara-gara stres.


C. Macam – Macam Latah
Menurut Dr. Rinrin R. Kaltarina, Psi.,M.Si. Ada empat macam latah.

1. Ekolalia: mengulangi perkataan orang lain
2. Ekopraksia: meniru gerakan orang lain
3. Koprolalia: mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu/kotor
4. Automatic obedience: melaksanakan perintah secara spontan pada saat terkejut, misalnya; ketika penderita dikejutkan dengan seruan perintah seperti ”sujud” atau ”peluk”, ia akan segera melakukan perintah itu.

D. Bahaya Latah
* Mengekang Kreatifitas. Karena kita sudah terbiasa untuk meniru orang lain, berbuat seperti orang lain bertingkah laku. akhirnya kita kehilangan daya untuk ‘mencipta’ hal-hal yang baru, yang lebih segar dan kita akan mapan dengan kejumudan. “be a leader dont be a follower”
* Mengikis keberagaman. Jangan harap menemukan hal-hal ‘baru’ jika budaya ini terlanjur menjadi akut. semua orang akan memilih untuk seragam ketimbang bersusah payah membuat hal yang sama sekali lain. Bisa-bisa slogan kita akan berubah dari “walaupun berbeda namun tetap satu jua” menjadi “walaupun satu asalkan berbeda-beda”.

Baik Buruknya Tergantung Peniruan
Menurut Evi Elviati, Psi., psikolog dari Essa Consulting Group, baik buruknya anak bersikap latah terhadap sang teman tergantung apa yang ditirunya. Jika sifatnya negatif, maka orang tua harus segera menghentikan dengan memberinya penjelasan kepada anak. Sebaliknya, jika yang dicontoh adalah hal-hal positif, maka orang tua justru harus memberikan dukungan agar anak terus melakukan hal itu.

E. Penanganan / Penyembuhan
Syarat munculnya latah adalah adanya keterkejutan. Untuk mengurangi dan menyembuhkan latah, ia harus bisa menemukan ketenangan hidup. Misalnya, keluar dari rumah kalau orang tuanya kerap melakukan tekanan atau berganti bidang pekerjaan jika pekerjaannya itu membuatnya stres.
Untuk menyembuhkan si latah, lingkungan memang harus berempati. Ada penderita latah yang sembuh sendiri setelah berkeluarga dan hidup tenang. Selebihnya, penderita dianjurkan melakukan latihan relaksasi, meditasi, dan konsentrasi secara rutin. Kegiatan ini akan membantu penderita menuju kesembuhan. Dan, sering-seringlah melakukan aktivitas menyenangkanyang tidak membuat stres (Dr. Rinrin R. Khaltarina, Psi., M.Si.).
Terapi puasa cukup populer di Eropa maupun AS. Kabar gembira lain, hasil riset terakhir membuktikan puasa yang dijalankan secata tepat dan benar, bisa berfungsi sebagai terapi bagi penderita latah. Ini bersumber kepada fakta bakti bahwa pausa dapat membuat seseorang lebih mampu menguasai dan mengendalikan diri.