OSkQy5jRfLoe3ZSC_s3lf4N5a18 zetyo's blog: 2009-02-01

05 Februari 2009

Ledakan Hebat Senjata Pemusnah Nuklir

gambar ledakan nuklir [roghuzshy.wordpress.com]
Bom nuklir pernah dijatuhkan oleh Amerika Serikat terhadap kota Hiroshima dan kota Nagasaki, Jepang, pada Perang Dunia II tahun 1945 dengan daya ledak sebesar 20 kilo (ribuan) ton TNT. Kedua kota tersebut luluh lantak rata dengan tanah. Jumlah korban tewas di Hiroshima sekitar 140.000 orang dan di Nagasaki sekitar

80,000 korban tewas. Sejak itu menyusul ribuan korban tewas akibat sakit dan luka-luka karena pengaruh radiasi yang ditimbulkan oleh bom nuklir tersebut.

Sekarang kekuatan bom nuklir bisa mencapai berdaya ledak lebih dari 70 mega (jutaan) ton TNT, setara dengan ribuan kali kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan di Jepang. Tidak bisa dibayangkan bagaimana akibatnya dunia ini jika terjadi perang nuklir. Kiamat kah ……. ???

-

Negara pemilik senjata nuklir yang bisa dikonfirmasi adalah : Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, China, India dan Pakistan. Selain itu Israel juga dipercaya memiliki senjata nuklir.

Ledakan Nuklir yang mengerikan [roghuzshy.wordpress.com] Ledakan Nuklir di [roghuzshy.wordpress.com]Ledakan Nuklir di [Roghuzshy.wordpress.com]

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Ledakan Nuklir
Nuklir dalam benak kita saja sudah sangat mengerikan. Nuklir adalah sebuah BOM dan itupun yang ada dipikiran sebagian besar masyarakat kita. Kita juga tidak bisa menyalahkan karena memang itu yang di ketahui masyarakat kita, selain Bom Nuklir yang di jatuhkan ke negara Jepang (Hirosima dan Nagasaki) oleh negara Amerika Serikat. Dan itu yang menjadi pertanyaan masyarakat kita sekedar info saja, sebenarnya prinsip kerja PLTN itu hampir sama dengan PLTU dimana untuk menggerakkan turbin (mesin) menggunakan uap panas. Rancangan PLTN terdiri dari air mendidih, boild water reactor bisa mewakili PLTN pada umumnya, yakni setelah ada reaksi nuklir fisi, secara bertubi-tubi, di dalam reaktor, maka timbul panas atau tenaga lalu dialirkanlah air di dalamnya. Kemudian uap panas masuk ke turbin dan turbin berputar poros turbin dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik.
Perjalan Nuklir di Indonesia
Saat ini Bangsa Indonesia lagi gencar-gencarnya kampanye penggunaan Tenaga Nuklir untuk Pembangkit tenaga listrik, tanggal 10 November 2006 Masyarakat sipil Indonesia dan internasional hari ini mengkritik perjanjian kerjasama yang akan ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan Australia karena perjanjian tersebut mencakup kerjasama program nuklir di antara banyak aspek lain yang cukup kontroversial. Sebenarnya perkembangan dunia nuklir indonesia di mulai sejak tahun 70-an . Tahun 1972 dibentuk sebuah lembaga Komisi Persiapan Pembangunan PLTN yang lansung melaksanakan tugasnya yaitu mencari daerah yang memiliki potensi untuk PLTN. Ada 14 lokasi yang memiliki potensi diantaranya 11 lokasi di pantai utara dan 3 lokasi di pantai selatan, 5 diantaranya terletak di Jawa Tengah.Seperti diketahui PLTN Muria sudah sejak 1988 direncanakan untuk didirikan namun, persoalan ekonomi terus melanda Indonesia. Namun, kini krisis energi yang terjadi di dunia memaksa rencana yang sudah beredar tahu 70an itu disosialisasikan kembali. Di Semananjung Muria, Soedyartmo, terdapat tiga calon tapak untuk lokasi pembangkit pertama di Indonesia tersebut. Pembangkit ini diperkirakan mampu menghasilkan listrik sampai 7.000 megawatt.
Pada Desember 1989, Badan Koordinasi Energi Nasional (BAKOREN) memutuskan agar BATAN melaksanakan studi kelayakan dan terpilihlah NewJec (New Japan Enginereering Consoltan Inc) untuk melaksanakan studi tapak dan studi kelayakan selama 4,5 tahun, terhitung sejak Desember 1991 sampai pertengahan 1996.
Pada 30 Desember 1993, NewJec menyerahkan dokumen Feasibility Study Report (FSR) dan Prelimintary Site Data Report ke BATAN. Rekomendasi NewJec adalah untuk bidang studi non-tapak, secara ekonomis, PLTN kompetitif dan dapat dioperasikan pada jaringan listrik Jawa – Bali di awal tahun 2000-an. Tipe PLTN direkomendasikan berskala menengah, dengan calon tapak di Ujung Lemahabang, Grenggengan, dan Ujungwatu. Dan sekarang pemerintah lagi gencar-gencarnya mempromosikan PLTN.
Nuklir Vs Lingkungan Hidup siapakah yg menang
Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua. Pertama,
radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia. Kedua,
radiasi tak langsung. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya. Keduanya, baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya. Organ-organ tubuh yang sensitif akan dan menjadi rusak. Sel-sel tubuh bila tercemar radio aktif uraiannya sebagai berikut: terjadinya ionisasi akibat radiasi dapat merusak hubungan antara atom dengan molekul-molekul sel kehidupan, juga dapat mengubah kondisi atom itu sendiri, mengubah fungsi asli sel atau bahkan dapat membunuhnya. Pada prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat berpengaruh pada sel. Pertama, sel akan mati. Kedua, terjadi penggandaan sel, pada akhirnya dapat menimbulkan kanker, dan ketiga, kerusakan dapat timbul pada sel telur atau testis, yang akan memulai proses bayi-bayi cacat. Selain itu, juga menimbulkan luka bakar dan peningkatan jumlah penderita kanker (thyroid dan cardiovascular) sebanyak 30-50% di Ukrania, radang pernapasan, dan terhambatnya saluran pernapasan, juga masalah psikologi dan stres yang diakibatkan dari kebocoran radiasi.
Ada beberapa bahaya laten dari PLTN yang perlu dipertimbangkan. Pertama, kesalahan manusia (human error) yang bisa menyebabkan kebocoran, yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup. Kedua, salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5 kg Plutonium. Ketiga, limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh pada genetika. Di samping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif yang sangat berbahaya bagi manusia.
Sebagai bahan ingatan kita akibat-akibat nuklir yang masih ada di ingatanku yaitu Bom Nuklir yang dijatuhkan di negara jepang tahun 1945 oleh negara amerika pada perang dunia ke-2, yang meratakan kota itu dengan tanah, itu merupakan Bom Nuklir Pertama dalam sejarah dunia. Kemudian bencana nuklir Chernobyl, yang menjadi terbesar di dunia tahun 1986 memberi pelajaran betapa berbahayanya kecelakaan nuklir saat itu. Coba simak beberapa petikan dari kasus Chernobyl ini. Dua puluh satu tahun lalu, tepatnya 26 April 1986 di Pripyat, sebuah kota berpenduduk 50.000 jiwa raktor nomor empat di Pembangkit Listrik Chernobyl meledak. Tigapuluh orang langsung tewas dalam ledakan dan kebakaran tersebut. Reaktor ini terbakar selama sepuluh hari dan mengkontaminasi sekitar 142 ribu kilometer persegi di utara Ukraina, selatan Belarusia dan wilayah Bryansk di Rusia. Dan inilah kecelakaan nuklir paling buruk di dunia.
Partikel akibat ledakan itu mengandung radio aktif 400 kali lebih banyak dari ledakan bom atom Hiroshima dan memaksa sepertiga juta orang mengungsi dari kediamannya serta menyebabkan epidemic kanker tiroid (gondok) pada anak-anak. Biaya kerugian ekonomi, kesehatan dan pembersihan kompensasi, dan kerugian produktivitas meningkat berlipat-lipat dalam miliaran dolar. Perkiraan awal bahwa ratusan atau ribuan orang akan tewas akibat bencana itu, memang tak terbukti. Tetapi kerusakan genetis akibat bencana itu perlahan akan menimbulkan efek negative. Prakiraan dari pihak berwenang tahun lalu menyatakan bahwa kanker yang dipicu Chernobyl akan menewaskan 4000 jiwa.Apakan Nuklir pilihan terbaik untuk bangsa atau ini merupakan bom waktu yang sengaja di pasang oleh bangsa kita sendiri. Setelah pelaksanaannya berjalan apakan kita pasti akan sejahtera. (@z)

Fenomena Astronomi Tahun 2004

Fenomena astronomi selalu menarik perhatian manusia dengan berbagai interpretasinya. Munculnya meteor (ndaru, bahasa Jawa) menjelang dini hari, misalnya, sering dikonotasikan dengan keberuntungan bagi orang yang melihatnya. Karena itu, ada istilah ketiban ndaru bagi yang memperoleh keuntungan tidak terduga.
Berbeda dengan meteor, komet dan gerhana berkonotasi negatif.Tahun 2004 terdapat beragam fenomena astronomi menarik. Di antaranya adalah gerhana, transit Venus, dan kehadiran dua komet yang terang.

Transit adalah melintasnya sebuah benda di depan benda lainnya. Jika diameter obyek yang melintas (hampir) sama dengan obyek yang dilintasi, fenomenanya disebut gerhana. Dari Bumi, dua buah planet memungkinkan terjadinya transit melintasi permukaan Matahari, yaitu Merkurius dan Venus.
Transit Merkurius terakhir terjadi tahun 2003, sedangkan transit Venus terakhir tahun 1882. Tidak berlebihan jika Fred Espenak, astronom NASA, menyatakan tidak seorang pun yang hidup saat ini pernah melihat transit Venus. Karena itu pula, perhatian komunitas astronomi tercurah padanya saat ini.
Transit Venus akan terjadi 8 Juni 2004 pukul 12.13 WIB. Seluruh masyarakat Indonesia berkesempatan mengamati transit Venus tahun ini.
Diameter Venus sebesar 1 menit busur memungkinkan masyarakat melihat transit Venus dengan mata telanjang. Namun, keberadaan filter yang mampu meredam intensitas Matahari hingga satu juta kali tetap diperlukan.
Gerhana
Tahun 2004 terdapat dua gerhana Matahari total dan dua gerhana Bulan total. Empat gerhana merupakan jumlah minimal gerhana yang bisa terjadi setiap tahunnya. Makanya, gerhana tidak tergolong fenomena langka. Namun, tidak setiap tempat dapat menyaksikannya.
Dari empat gerhana tersebut, masyarakat Indonesia hanya berkesempatan melihat gerhana Bulan total yang terjadi 5 Mei 2004.
Secara sederhana, gerhana dapat disebut sebagai fenomena tertutupnya sebuah benda oleh benda lainnya. Gerhana Bulan terjadi karena Bulan memasuki daerah bayang-bayang Bumi. Berdasarkan kepekatannya, bayang-bayang Bumi di kelompokkan menjadi dua, yaitu umbra dan penumbra. Berdasarkan lintasannya pada bayang-bayang Bumi, gerhana dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu gerhana total (GBT) di mana semua piringan Bulan memasuki umbra Bumi, gerhana bulan sebagian (GBS) di mana hanya sebagian piringan Bulan yang berada dalam umbra Bumi dan gerhana Bulan penumbra (GBP) di mana seluruh atau sebagian piringan Bulan berada dalam penumbra Bumi.
Hanya fenomena GBT dan GBS yang dapat dilihat mata manusia. GBT 5 Mei dapat dilihat oleh seluruh rakyat Indonesia pada dini hari pukul 01.48-04.08 WIB. Mid eclipse-nya akan terjadi pukul 02.52 WIB.
Komet merupakan anggota tata surya yang mempunyai orbit elips sangat pipih. Komet sering disebut pula sebagai bintang berekor. Ekor komet akan semakin panjang bila semakin dekat dengan pusat tata surya, Matahari.
Tahun 2004 masyarakat Indonesia juga berkesempatan untuk menyaksikan dua komet yang sangat terang, yaitu komet C/2002 T7 (linear) dan komet C/2001 Q4 (neat).
Komet linear pada dasarnya sudah dapat diamati sejak awal Februari, sesaat setelah Matahari tenggelam dengan menggunakan binokuler. Akan tetapi, komet linear baru dapat dilihat dengan mata telanjang mulai 7 Maret 2004 hingga 25 Maret 2004 ketika kecerlangan komet menjadi lebih terang dari magnitudo 6. Magnitudo adalah skala kecerlangan obyek langit. Komet dapat dilihat kembali pada sore hari dan mencapai kecerlangan maksimum 17-18 Mei 2004. Dari tanggal 18 Mei, komet linear akan terus tampak di malam hari setelah Matahari tenggelam hingga kecerlangannya berkurang. Dalam rentang 25 Maret 2004-17 Mei 2004 komet linear tampak di waktu pagi hari.
Seperti halnya komet linear, komet neat dapat dilihat dengan binokuler atau teleskop kecil sejak Februari 2004, sesaat menjelang Matahari tenggelam. Komet dapat dilihat dengan mata telanjang mulai pertengahan Maret 2004. Penampakan komet neat akan semakin terang setiap hari hingga mencapai kecerlangan maksimum pada 7 Mei 2004.
Tanpa harus menafsirkan fenomena langit secara astronomi-mencari kejelasan secara ilmiah-dan astrologi yang mencoba menghubungkannya dengan kehidupan manusia, ketiga fenomena astronomi tersebut merupakan fenomena yang menarik untuk dinikmati. Syukur-syukur bisa dimanfaatkan sebagai sarana memperkenalkan sains.

Bintang Langka dari Gabungan Kerdil Putih



Peristiwa bergabungnya dua bintang kerdil putih dapat menjelaskan kelimpahan oksigen-18 di beberapa bintang langka. Ilustrasi diatas menunjukkan sebagian dari proses penggabungan tersebut. Energi yang dihasilkan menyebabkan bitang baru hasil penggabungan mengembang hingga 1.000 kali lebih besar dari bintang kerdil-putih yang membentuknya (Gambar: Jon Lomberg)Para astronom mengumumkan penemuan sejumlah besar variasi oksigen yang tidak biasa pada dua buah bintang dari jenis yang sangat langka. Penemuan ini mengisyaratkan bahwa asal-usul kedua jenis bintang tersebut mungkin berhubungan dengan proses fisika yang terjadi dibalik bergabungnya sepasang bintang kerdil putih.Bintang ganjil tersebut dikenal sebagai tipe bintang hydrogen-deficient (HdC) dan R Coronae Borealis (RCB). Keduanya hampir-hampir tidak memiliki kandungan hidrogen — elemen yang menyusun hampir 90% pada kebanyakan bintang. Yang mengejutkan, keduanya memiliki kandungan isotop oksigen-18 ribuan kali lebih tinggi dibandingkan bintang normal seperti Matahari. Penemuan kandungan oksigen-18 yang abnormal itu berdasarkan observasi near-infrared spectroscopic menggunakan perangkat Gemini Near-Infrared Spectrograph (GNIRS) yang dipasang di teleskop 8-meter Gemini-South di Chile.Penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan American Astronomical Society ke-209 di Seattle, Washington oleh kelompok yang terdiri dari: Dr. Geoffrey C. Clayton (Louisiana State University, Baton Rouge, LA), Dr. Thomas R. Geballe (Gemini Observatory, Hilo, HI), Dr. Falk Herwig (Keele University, UK) dan Dr. Christopher Fryer (Los Alamos National Laboratory, Los Alamos, NM), serta Dr. Martin Asplund (Mount Stromlo Observatory, Australia).Terdorong oleh penemuan ini, kelompok tersebut melakukan simulasi terhadap reaksi nuklir yang akan berlangsung apabila dua bintang dari tipe kerdil putih bergabung menjadi satu bintang — berdasarkan teori Prof. Ronald F. Webbink of Illinois pada 1984 mengenai asal-usul bintang tipe RCB. Menurut Clayton, proses tersebut cukup tepat untuk menghasilkan oksigen-18 yang teramati pada kedua bintang tersebut. “Saat proses penggabungan, ketika reaksi nuklir mengambil bagian, temperatur tidak terlalu panas atau terlalu dingin, namun cukup tepat untuk menghasilkan sejumlah besar oksigen-18,” demikian Clayton.
Salah satu tantangan untuk memahami bintang-bintang ini adalah bagaimana oksigen-18 dapat terbentuk dari nitrogen dalam bintang sementara oksigen-16 yang berasal dari karbon yang sudah ada sebelumnya tetap berada dalam jumlah yang wajar. “Rasio antara kandungan oksigen-18 dengan oksigen-16 sangat penting, dan dalam kedua bintang ini, rasionya sangat timpang. Meskipun kita memerlukan permodelan yang lebih presisi, teori gabungan bintang kerdil putih kelihatannya memungkinkan hal ini terjadi,” jelas Clayton.
Bintang RCB adalah sekelompok kecil bintang super-raksasa (supergiant) yang kaya akan unsur karbon yang kecerlangannya sedang berkurang dalam interval yang tidak teratur, biasanya dalam durasi beberapa tahun, sebelum kembali ke kecelangan semula. Teori terkini memperkirakan bahwa karbon yang sewaktu-waktu berkondensasi dalam gas yang terlontar mungkin bertanggung jawab terhadap meredupnya cahaya bintang tersebut. Di sisi lain, bintang tipe HdC, walaupun mirip dengan tipe RCB dalam kelimpahan elemennya, tidak melontarkan gas, dan karenanya tidak menghasilkan debu atau menunjukkan tingkat kecerlangan yang berubah-ubah.
Teori alternatif dari penggabungan pasangan bintang kerdil putih yang diusulkan oleh Icko Iben (University of Illinois) menyebutkan bahwa bintang yang kaya oleh kandungan oksigen-18 dapat terbentuk apabila sebuah bintang tunggal yang sedang berada di ambang fase sebagai bintang kerdil-putih mengalami fusi termonuklir yang penghabisan (final-flash) di dekat permukaannya. Hal ini membuat bintang tersebut mengembang hingga seukuran bintang super-raksasa sementara atmosfer luarnya mengalami pendinginan.Model final-flash ini merupakan penjelasan yang menarik karena sebelumnya dua bintang yang dikenal sebagai V605 Aquilae dan Sakurai’s Object telah diketahui mengalami tahapan ini, dimana kedua bintang tersebut menunjukkan kesamaan dengan bintang tipe RCB dalam kelimpahan materi, temperatur, dan kecerlangannya. Demikian dijelaskan Thomas R. Geballe, salah seorang anggota tim. “Namun demikian, kedua bintang itu kini diketahui hanya menghabisakan beberapa tahun dalam fase tersebut dan dengan demikian hanya mengalami periode yang sangat singkat sebagai bintang super-raksasa dingin sehingga membuatnya tidak dapat digolongkan kedalam tipe RCB yang ada di galaksi Bimasakti,” jelas Geballe. Bintang dari jenis ini sedemikian jarang hingga total hanya 55 buah bintang HdC dan RCB yang dikenali di galaksi kita. (astronomy.com)

Negara-Negara dengan Reaktor Nuklir Terbanyak di Dunia

Negara Jumlah Reaktor Nuklir Jumlah Tenaga Yang Dihasilkan (MWe) Tenaga Rata-Rata per Reaktor (MWe)
Amerika Serikat 104 99 049 952.4
Perancis 59 63 473 1 075.8
Jepang 55 47 577 865.0
Rusia 31 21 743 701.4
Republik Korea 20 17 533 876.7
Uni Kerajaan (Inggris) 19 11 035 580.8
Canada 18 12 595 699.7
Jerman 17 20 339 1 196.4
India 17 3 779 222.3
Ukraina 15 13 168 877.9


Data: Uranium Information Centre, Australia. Data: Oktober 2007

Dari data di atas kita dapatkan bahwa Amerika Serikat adalah negara dengan jumlah reaktor nuklir terbanyak di dunia, hampir dua kali lipat dari negara berikutnya di urutan ke dua yaitu Perancis. Rusia, yang mengalami perpecahan dari Uni Soviet ‘harus puas’ di tempat keempat dengan ‘hanya’ 31 reaktor. Selain harus ‘berbagi’ dengan pecahan Uni Soviet lainnya, reaktor2 nuklir di Rusia banyak yang ditutup setelah perang dingin karena Rusia mengalami sedikit kesulitan biaya dalam memelihara reaktor nuklirnya. Walaupun AS menempati urutan pertama dalam jumlah reaktor nuklir, namun tenaga yang dihasilkan per reaktornya rata-rata, hanya menempati urutan ketiga setelah Jerman dan Perancis. Namun sejak beberapa tahun belakangan ini, yang diperkuat dengan ditandatanganinya Perjanjian non-proliferasi Nuklir, yang semula hanya ditandatangani oleh AS, Uni Soviet dan Inggris di tahun 1968, kebanyakan negara-negara di atas sudah tidak merencanakan reaktor nuklir baru lagi setidak-tidaknya untuk jangka pendek. Hanya Canada, Jepang dan Korea Selatan (dari 10 negara di atas) saja yang masih merencanakan pembangunan reaktor nuklir baru dalam jangka pendek ini.

Apakah data di atas juga mencerminkan banyaknya kepala nuklir yang dipunyai oleh suatu negara? Sama sekali tidak! Meskipun data di atas sedikit banyak mencerminkan potensi sebuah negara untuk mengembangkan senjata nuklirnya. Jepang misalnya, walaupun Jepang menmpati urutan ketiga dalam banyaknya reaktor nuklir, namun saat ini Jepang tidak mempunyai program senjata nuklir walaupun tidak ada seorang ahlipun yang meragukan kemampuan Jepang dalam mengembangkan senjata nuklir. Sebaliknya China yang termasuk dalam ‘5 besar’ dalam kepemilikan senjata nuklir, tidak masuk dalam 10 besar di atas, ini karena pada saat ini China hanya mempunyai 11 buah reaktor nuklir yang benar2 beroperasi dengan total tenaga yang dihasilkan sebesar 8587 MWe. Namun China masih punya 5 reaktor nuklir yang sedang dibangun, dan tidak tanggung-tanggung China tengah merencanakan 30 reaktor nuklir baru ditambah dengan 86 reaktor nuklir yang masih dalam proposal!!

Namun perlu diingat pula bahwa kesepuluh negara di atas (dan juga China) adalah negara-negara yang sudah menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir yang dimulai tahun 1968 yang semula hanya ditandatangani oleh AS, Uni Soviet dan Uni Kerajaan (Inggris). Dari ‘lima besar’ negara bersenjata nuklir semula Perancis dan China menolak ikut menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir, namun akhirnya kedua negara tersebut ikut menandatangani tahun 1992. Kini lebih dari 100 negara telah menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir ini termasuk negeri kita: Indonesia. Tiga negara yaitu: India, Pakistan dan Israel menolak untuk menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir ini, sedangkan Korea Utara yang sebenarnya ikut menandatangani perjanjian ini di tahun 1985 ternyata dinyatakan tidak mentaati perjanjian tersebut, dan akhirnya Korea Utara benar-benar keluar dari perjanjian ini di tahun 2003 lalu.

Lantas apa isi perjanjian non-proliferasi nuklir itu? Perjanjian ini berisi tiga pilar perjanjian, yaitu: Pilar Pertama: Non-Proliferasi. Dalam pilar ini, negara2 maju dalam bidang nuklir terutama kelima negara ‘terbesar’ bersenjata nuklir: (AS, Rusia, Uni Kerajaan (Inggris), Perancis dan China) untuk tidak mentransfer ataupun menjual senjata nuklir mereka ataupun alat peledak nuklirnya kepada negara2 lain. Dan juga dalam pilar ini juga ditegaskan bahwa kelima negara tersebut dilarang untuk membantu baik dalam membantu pembuatan ataupun konsultasi dalam bentuk apapun yang memicu pembuatan senjata nuklir di negara2 lain. Negara-negara non-nuklir yang menandatangani perjanjian ini juga sepakat bahwa jikalau mereka ingin mendirikan reaktor nuklir, mereka setuju menerima Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebagai pengawas agar reaktor nuklir yang mereka dirikan ditujukan untuk keperluan damai dan bukan diselewengkan menjadi pabrik pembuatan senjata nuklir. Pilar Kedua: Pelucutan Senjata Nuklir. Negara2 yang mempunyai senjata nuklir sedikit demi sedikit mulai melucuti senjata nuklirnya terutama negara ‘5 besar’ senjata nuklir di dunia. Ini termasuk juga pemberhentian produksi senjata nuklir di 5 negara besar senjata nuklir tersebut. Pilar Ketiga: Energi Nuklir untuk Tujuan Damai. Di sini sebenarnya terjadi sedikit kekompleksan masalah, karena hampir semua negara-negara nuklir enggan untuk benar2 meninggalkan ‘bahan bakar nuklir’ mereka, sehingga dibuatlah peraturan sedemikian rupa sehingga reaktor nuklir yang didirikan menjadi sulit untuk dijadikan ‘pabrik’ pengembangkan senjata nuklir. Kerancuan juga terjadi karena beberapa negara non-nuklir diberi hak untuk mengadakan ‘pengayaan uranium’ yang sebenarnya ditujukan untuk maksud menjadikannya uranium tersebut sebagai bahan bakar reaktor. Namun yang terjadi justru ada beberapa negara yang dicurigai melakukan penyalahgunaan proses pengayaan uranium untuk keperluan senjata nuklir, seperti pada kasus Korea Utara dan juga Iran. Apakah ‘Pengayaan Uranium’ itu? Pengayaan Uranium pada hakekatnya adalah mengubah komposisi Uranium agar siap digunakan sebagai bahan bakar reaktor ataupun sebagai senjata nuklir! Dalam Uranium alamiah sebenarnya mempunyai komposisi U-238 sekitar 99.2% dan U-235 sekitar 0.8%. Dalam pengayaan uranium agar dapat digunakan sebagai bahan bakar reaktor, komposisi diubah sehingga komposisi Uranium menjadi lebih kaya akan U-235, sehingga komposisinya menjadi U-235nya menjadi sekitar 3-4%. Namun jikalau Uranium ini diperkaya hingga komposisi U-235nya mencapai 90%, maka komposisi uranium inilah yang siap dijadikan senjata nuklir!

Okay, sebagai penutup akan disajikan data mengenai kelima negara besar nuklir dan juga jumlah kepala nuklir yang masih tersisa di negara2 tersebut.



(Amerika Serikat):

Peledakan Nuklir pertama: 16 Juli 1945.
Peledakan Nuklir terakhir: 23 September 1992.
Total Percobaan Peledakan Nuklir: 1054 kali.
Percobaan Terbesar: 15 Megaton (1954)
Stok Kepala Nuklir saat ini: 9938 (5163 di antaranya masih aktif)


Uni Soviet/Rusia:

Peledakan Nuklir Pertama : 1949
Peledakan Nuklir Terakhir : 1990
Total Percobaan Senjata Nuklir: 715 kali
Percobaan Nuklir Terbesar: 5 Megaton
Stok Kepala Nuklir Saat ini: 16 000 (5830 masih aktif)


Uni Kerajaan / Inggris

Peledakan Nuklir Pertama: 2 Oktober 1952
Peledakan Nuklir Terakhir: 26 November 1991
Peledakan Nuklir Terbesar: 3 Megaton
Total Percobaan Nuklir: 45 kali
Stok Kepala Nuklir Sekarang : 200


Perancis

Peledakan Nuklir Pertama : 13 Februari 1960
Peledakan Nuklir Terakhir : 28 Desember 1995
Peledakan Nuklir Terbesar : 2.6 Megaton
Total Percobaan Nuklir : 210 kali
Stok Kepala Nuklir Sekarang : 350


China

Peledakan Nuklir Pertama: 16 Oktober 1964
Peledakan Nuklir Terakhir: 29 Juli 1996
Total Percobaan Senjata Nuklir: 45 kali
Peledakan Nuklir Terbesar: 1 megaton
Stok Kepala Nuklir Sekarang: 150